TY - JOUR AU - Algburi, Ghazwan Abdulsamad Salman PY - 2020/07/04 Y2 - 2024/03/28 TI - THE CHARACTERISTICS OF REED LIGHTWEIGHT CLAY BRICKS AFTER DRYING PROCESS JF - IIUM Engineering Journal JA - IIUMEJ VL - 21 IS - 2 SE - Civil and Environmental Engineering DO - 10.31436/iiumej.v21i2.1293 UR - https://journals.iium.edu.my/ejournal/index.php/iiumej/article/view/1293 SP - 111 -124 AB - <p>The drying procedure is one of the basic stages in the brick making process, particularly when utilizing the extrusion framing technique. This stage decides the quality and amount of the brick samples. One of the characteristic waste vegetable materials is reed, whish is found in huge amounts in Iraq and numerous other nations. Five weight proportions of reed crumbs (5,10,15,20 and 25%) were utilized to produce lightweight clay bricks. Lab samples were shaped with dimensions of (25×38×76mm) using the vacuum extraction method. Brick properties were tested after drying to determine the values of longitudinal drying shrinkage, bulk density, and compression strength. In order to check the property of lightweight clay brick samples, the samples were burned in the furnace at a temperature of 1000°C with a burning rate of 2°C per minute. The significance of this research is to know the optimal proportions of the reed crumbs that prompts exact control of the drying procedure. This fine control brings about samples of lightweight bricks of the required dimensions and without cracks that influence their properties after drying and become more visible after burning. This knowledge will prompt the decrease of waste in raw materials and energy utilized in the manufacturing of a particular amount of lightweight bricks and, along these lines, reduce the expense of production.</p><p><strong><em>ABSTRAK:</em></strong> Prosedur pengeringan merupakan salah satu peringkat asas dalam proses membuat bata, terutamanya apabila menggunakan teknik pembingkaian penyemperitan. Peringkat ini memutuskan kualiti dan jumlah sampel bata. Salah satu daripada bahan-bahan sayur-sayuran sisa buatan adalah buluh, ia didapati dalam jumlah besar di Iraq dan banyak negara yang berbeza. Sebanyak 5 buah berat serbuk reed (5,10,15,20 dan 25%) digunakan untuk menghasilkan bata tanah liat yang ringan. Model makmal dibentuk dengan dimensi (25 × 38 × 76mm) dengan menggunakan kaedah pengekstrakan vakum. Ciri-ciri bata telah diuji selepas pengeringan untuk menentukan nilai-nilai kepekatan pengeringan longitudinal, ketumpatan pukal dan kekuatan mampatan. Untuk memeriksa sampel tanah liat ringan tanahpropertyof, model-model tersebut dibakar dalam relau pada suhu 1000 ° C dengan kadar pembakaran 2°C seminit. Kepentingan kajian ini adalah untuk mengetahui perkadaran optimum serbuk reed yang menimbulkan kawalan tepat terhadap prosedur pengeringan. Kawalan halus ini membawa model-model bata yang ringan dari dimensi yang diperlukan dan tanpa retak yang mempengaruhi sifatnya selepas pengeringan dan menjadi lebih terlihat selepas terbakar. Pengetahuan ini akan mendorong penurunan sisa bahan mentah dan tenaga yang digunakan dalam pembuatan sejumlah bata ringan dan di sepanjang garisan ini mengurangkan perbelanjaan pengeluaran.</p> ER -